Selasa, 29 Desember 2020

Kaleidoskop 2020

Menghitung hari menuju ke tahun 2021, gak kerasa banget waktu yang dah berjalan cepet banget. Dan aku masih stuck disini aja. Ok...lupakan

Tahun ini jadi tahun kesedihan tersendiri buatku karena 2 anggota keluargaku yang di desa berpulang kesisiNya. Budhe dan pakdhe ku, dua orang yang pernah mengkritikku soal hal yang menurutku gak penting dah meninggal, kakek dan pakdeku. Karena kehilangan orang terdekatku tadi juga yang akhirnya bikin aku jadi mikir kalo kita hidup di dunia ini cuma singgah bentar ato istilahnya istirahat untuk menuju perjalanan yg sebenarnya di akhirat. Dan ini jg yg membuatku sadar kalo hidup untuk mengejar dunia gak akan ada habisnya, toh pas kita meninggal dunia gak kita bawa. Terus jadi mikir juga tujuan hidupku apa sekarang, agak berat dan complicated. Tahun ini agak insecure juga karena apa yang kurencanakan banyak banget yg meleset, dan sekarang bingung mau gimana. Intinya seperti "waktuku" sekarang berhenti dan bingung aku mau melangkah ke arah mana. 

Soal covid yang dah di penghujung tahun ini kalo dari berita katanya dah menurun jumlahnya, tapi rumah sakit di daerahku katanya banyak yang penuh. Entah yang benar yang mana, soal vaksin dah mulai digunakan di beberapa negara dan negara kita juga dah beli tapi belum digunakan. Terus di berita diinfokan juga di beberapa negara mulai ditemukan varian virus corona yg mulai bermutasi, fiuh.....semoga cepat selesai ya Allah. Kasihan liat orang2 kurang beruntung di masa pandemi ini, banyak yg di phk krn perusahaan banyak yg collapse. Ku cuma bisa geleng2 ngeliat orang2 dijalan yg abai protokol kesehatan dan cangkruk2 gak jelas dan gak ada tujuannya. Untuk yg berniaga seh wajar karna mreka butuh untuk hidup jadi gak ada pilihan lain tapi segelintir orang yg GaJe tadi q jadi gemas sendiri. Gak ngerti apa nakesnya banyak yang berguguran karena keegoisan mereka 😑😑😑  Terus gak enak banget kalo mau takziyah ato mengunjungi orang sakit dimasa pandemi gini jadi takut dan khawatir sendiri



Kamis, 22 Oktober 2020

Kembali ke tempat ini setelah 1 dekade

 dasdas

Positif Covid ?

Rabu, 20 Mei 2020

Ramadhan 1441 H (2020 M)

Assalamualaikum....lama tak jumpa my journal

Gak kerasa dah masuk tahun 2020 dan gak kerasa juga umur semakin berkurang
Resolusi masih sama seperti tahun kemaren paling ada beberapa yg update dikit2 semoga bisa terkabul tahun ini. Aamiin....

Mulai cerita darimana y, karena dah terlalu lama saya gak nulis blog karena kesibukan. Sesuai judul saja deh. Ramadhan tahun ini jadi bulan Ramadhan yang paling menyedihkan bagiku, kenapa? Karena adanya pandemi wabah yang melanda Negeriku bahkan seluruh dunia. Nama virus kecil dan bahkan bentuknya gak kelihatan kalo gak pake alat ini namanya Corona. Dan di Kotaku sampai saat ini (23 Juni 2020) jumlah korban yang meninggal dah lebih dari 300 orang, Ya Allah....

Alurnya agak maju mundur ya, kembali ke pas bulan Ramadhan kemaren. Karena pandemi ini kita gak bisa beribadah seperti tahun2 sebelumnya. Kita gak bisa shalat tarawih berjamaah, suasana buka puasa yang biasanya banyak event juga tidak ada. Yang paling sedih kita juga gak bisa iktikaf, padahal q dah kangen sekali iktikaf di masjid tempat almamaterku dulu. Kangen terawih di masjid2, kangen kumpul sama teman2 karena dengan kondisi saat ini silaturahmi cuma bisa via HP gak bisa ketemu langsung. Memang beberapa masjid dan mushola dekat rumah ada yang masih bersikeras mengadakan shalat berjamaah, tapi dari pemerintah dan para ulama sepakat lebih baik ditiadakan terlebih dahulu. Di kota suci Makkah dan di Madinah bahkan sempat ditutup beberapa hari, meskipun dibuka pun mereka cuma memperbolehkan staf masjid saja yg boleh sholat didalamnya. Imam masjidil haram saja sampai menangis ketika mengumandangkan adzan, karena kata2 adzan yang biasanya menyuruh kita shalat di masjid diganti dengan menyuruh kita shalat di rumah masing2.

Bahkan tahun ini keluargaku gak bisa pulang ke desa karena saat lebaran kemaren di Kotaku masih berlaku masa PSBB. Tapi kemaren pakdeku dengan santuy nya malah maen kerumah, padahal yang disini menahan diri gak mudik karena di desa banyak sesepuh2.

Kembali ke masalah virus, di negaraku jumlah korban yang meninggal dah mencapai 2500 lebih dan sekarang bahkan dah masuk ke masa New normal.  Jadi kondisi new normal itu dah gak ada PSBB cuma ada peraturan yang mengatur tentang protokol kesehatan untuk individu, institusi, fasilitas umum serta sistem transportasi di masa pandemi. Meskipun kita sekeluarga dan berusaha mengikuti aturan pemerintah dan berusaha mematuhi aturan yang sudah ada. Agak miris juga melihat orang2 di sekitar kita yang cuek dan abai soal bahayanya virus ini, padahal jumlah tenaga medis yang gugur dah banyak sekali. Hanya gara2 segelintir orang egois dan berpikiran picik, mereka tidak melihat bagaimana susahnya perjuangan tenaga medis yang harus merawat orang2 yang sakit dan gak bisa berkumpul dengan keluarga mereka. 

Semoga virus ini segera menghilang dengan ijinNya dan Bumiku bisa segera sehat serta pulih lagi. Aamiin.....